Kamis, 07 Mei 2020

Menguak Keajaiban Mimpi; Resensi Buku



Resensi Buku
Judul  : Menguak Keajaiban Mimpi,
               Menggali Ilmu Laduni
Karya : Muhammad Luthfi Ghozali
Penerbit : Abshor Semarang
Tahun :2017
Halaman :x + 188 .14 x 20
Harga penerbit : Rp 60.000
Diresensi oleh : Verri JP
Berat : 250 gram
Pic WA : 08111494599

https://tokoherbalkelapagading.blogspot.com/2020/05/menguak-keajaiban-mimpi-resensi-buku.html?m=1

Membaca buku "Menguak keajaiban Mimpi" (MKM) karya Muhammad Luthfi Ghazali tentang  mimpi bisa melengkapi buku tentang  tafsir mimpi "ensiklopedia Arti Mimpi" karya Muhammad Ibn Sirin Al Bashri (653 M - 728 M). Maupun kitab primbon "Betal Jemur Adamakna" karya Kanjeng Pangeran Harya Tjakraningrat di (keraton) Ngayogyakarta Hadiningrat.

Secara umum, primbon diartikan sebagai buku yang menyimpan  pengetahuan tentang berbagai hal. Wojo-wasito dan Poerwadarminta (1980:211) memberikan definisi primbon sebagai  “buku  yang memuat astrologi dan mantera” yang  di dalamnya meliputi ilmu tafsir mimpi.

Baik karya ibn Sirin maupun karya Pangeran  Harya Tjakraningrat itu menguak makna tabir mimpi. Sedangkan  buku MKM membahas proses alam mimpi disandingkan dengan Ilmu Laduni. Pemaparan kajian mimpi dengan pendekatan ilmu  tasawuf ilmi.

Mimpi itu berkaitan dengan jiwa dan niat sejati seseorang. Nilai yang dilekatkan pada setiap unsur  berhubungan erat dengan persepsi ideal yang diambil dari kehidupan sebenarnya. Jadi, pembaca diharapkan menyadari  bahwa tindakan apapun yang dilakukan seseorang dalam sebuah mimpi sesungguhnya adalah tindakan Tuhan.

Menurut buku MKM alam manusia dibagi dua, yakni alam lahir dan alam bathin. Alam lahir disebut alam mulki wa syahadah dan alam bathin disebut alam malakut. Adapun "Barzah" yang menjadi pembatas kedua alam ini dinamai alam jabarut. Tingkatan paling bawah alam jabarut adalah alam hayal. Di alam hayal ini adalah tempat mimpi "bohong", alam dimana manusia bekerja sama dengan setan jin untuk berbuat sihir. Sedangkan tingkat  teratas dalam alam jabarut adalah alam qolam, yakni tempatnya mimpi benar, alam dimana  salik berpotensi menemukan ILMU LADUNI.

Rasul Saw, membagi mimpi manusia menjadi tiga bagian. Pertama, mimpi karena manusia berbicara dengan jiwanya sendiri. Kedua, mimpi sebagai pembicaraan yang datang dari setan dan terakhir, mimpi yang benar. Mimpi yang benar ini merupakan 1/46 dari alam kenabian. Demikian dijelaskan dalam satu riwayat.

Lalu timbul pertanyaan bagaimana dengan mimpinya orang awam apakah berlaku sama dengan Nabi?

Disabdakan dalam satu riwayat Hadis Nabi Saw "Tidurnya orang alim lebih utama  dari pada ibadahnya orang bodoh". Maksud kalimat tidur orang alim yang tersebut di atas adalah tidur yang diilmukan. Bukan orang alim yang sedang tertidur.

Jadi, untuk memahaminya perlu dijelaskan bahwa mimpi yang diperoleh perlu ada persiapan yakni niat tidur dalam rangka ibadah. Sehingga tidurnyapun memperoleh pahala. Alhasil, mimpinya pun benar, bukan mimpi bohong atau sekedar bunga tidur. Dari mimpi ini disusupkan ilham Ilahiyah yang menuntun jalan ke arah kebenaran bukan ilham sataniyyah. Kalau orang tidur tanpa diniati ibadah, mimpinya itu tidak mampu menembus ke alam malakut melainkan terperangkap dalam alam khayali sehingga setan dan jin yang menemani perjalanan mimpinya.

Berwudhu sebelum tidur, adalah adab yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah, kemudian diniatkan agar tidurnya menjadi ibadah, bagi pengikut tarekat jangan lupa tawassul kepada guru atau mursyidnya dengan harapan agar ruhnya bisa dipertemukan dengan  ruh guru atau mursyidnya di alam mimpi.

Mimpi yang bersifat Ilahiyyah bisa dicontohkan pada mimpi Nabi Ibrahim AS. ( qs. Ash-shofat : 102 -107).
Rasul Saw pernah bersabda bahwa mimpi para nabi juga merupakan wahyu. Mimpi Rasulullah Saw diantaranya adalah memasuki Masjidil haram dalam keadaan aman ( qs. Al Fath/27)
Selanjutnya mimpi Nabi Yusuf AS. (Qs. Yusuf/4-6). Menjelaskan mimpi Nabi Yusuf yang menjadi kenyataan setelah 40 tahun ada juga pendapat lain yang mengatakan setelah 80 tahun.

Kesimpulan dari beberapa mimpi Nabi Allah, umumnya mimpi mereka adalah berita pendahuluan, tanpa ada penjelasan kapan realisasi mimpinya. Hanya saja perjuangan dan kemauan keras untuk mewujudkannya, serta harus diyakini dan diredaksikan dengan benar, maka hasilnya akan benar pula.

Dalam hal lain, sebenarnya melalui intuisi mimpi siapapun bisa memperoleh ilmu laduni (laduniyah Robbaniyah). Didalam buku MKM dijelaskan tentang sumber ilmu laduni di alam mimpi dan dijelaskan proses kedatangannya pada jiwa  kontemplatif yang wushul kepada Allah Swt.

Kalau yang dicontohkan pada MKM adalah mimpi yang bersifat ilahiyyah, timbul pertanyaan  apakah bisa diaplikasikan untuk impian orang awam yang masih mengedepankan materi?

Di buku MKM tidak melulu membahas  ilmu ladunni, namun juga dijelaskan bagaimana untuk merealisasikan alam mimpi tersebut.

Untuk merelisasikan mimpi caranya pertama, impian diimani, kemudian kemauan ditingkatkan, selanjutnya berusaha dan berdoa. Membiasakan yang luar biasa menjadi biasa,  hasilnya akan terbentang beberapa kemungkinan, setelah kemungkinan di depan mata tampak kemudian kenyataan pun mudah diraih.
Ternyata merealisasikan alam mimpi mudah bukan?

Tulisan resensi singkat ini merupakan tips sederhana meraih mimpi menjadi kenyataan. Untuk mendapatkan penjelasan lengkap silakan koleksi bukunya "Menguak Keajaiban Mimpi, Menggali Sumber Ilmu Laduni". Bisa hubungi Verri JP sekarang juga di No.HP/WA : 08111494599.

Salam mimpi,
Verri JP
Pengamat Mistisisme Islam

Rabu, 06 Mei 2020

Paket Empon-empon Hadiah Lebaran


Paket Empon-empon Hadiah Lebaran

Paket Empon-Empon.

Ramadhan dan Lebaran di rumah aja? Mari kirim sesuatu untuk menunjukkan rasa sayangmu.
Cobalah sesekali dengan sesuatu yang tepat situasi dan kondisi. Empon-empon umpamanya. Kami memiliki 2 paket, kemasan satu gelas dan kemasan satu kwali/panci.
Anda cukup order di rumah dan kami mengirimkannya atas nama Anda.

Empon-empon;
Guru Besar Ilmu Biologi Molekuler Universitas Airlangga Surabaya, Chaerul Anwar Nidom berharap empon-empon bisa menangkal virus corona. Chaerul menyebut beberapa jenis empon-empon memiliki kandungan curcumin, yaitu jahe, temu lawak, kunyit, kencur, serai, dan kayu manis.
Menurutnya, zat curcumin ini bisa menangkal virus hepatitis C dan flu burung /H5N1. Ia menyebut virus corona memiliki kemiripan genetik dengan virus jenis lainnya, seperti hepatitis C dan flu burung. Untuk membuktikan kemampuan curcumin mencegah virus corona harus melewati serangkaian penelitian.
SourceCNN.

Empon-Empon Untuk Covid 19;
Mempertimbangkan kebutuhan masyarakat akan solusi masalah Covid 19 yang belum ada obatnya. Rumah Sehat Thera Afiat menyediakan herbal wedang empon-empon untuk mencegah Virus Corona yang dikemas secara praktis.

Komposisi :
Jahe, Temulawak, Sereh, Kunyit, dan Kayumanis.
Cara penyajian:
Masukkan semua bahan ke dalam panci atau kwali.
Rebus dengan 4 gelas air sampai mendidih dan siap diminum.

Bahan jamu tersebut bisa diulang selama 3 hari.

Untuk order/query secara online hubungi :
Verri JP
Rumah Sehat Thera Afiat
Wa 08111494599

Sabun Bidara Sulfur



Sabun Bidara Sulfur

Daun bidara banyak memiliki manfaat. Tapi bagaimana kalau daun yang banyak dijumpai di daerah pantai ini dimanfaatkan untuk menjadi bahan pembuatan sabun herbal?

Banyak manfaat sabun Herbal Bidara seperti untuk mengobati penyakit kulit, membersihkan sel-sel kulit mati, mengatasi jerawat, mencegah kulit kusam. Kemudian untuk menjaga kulit tetap lembab, karena kemampun daun bidara dapat memberi nutrisi untuk kulit.

Namun, yang lebih dahsyat adalah tanaman bidara dipercaya dapat menghindari dari gangguan jin dan sihir serta untuk menghilangkan pegal-pegal. Daun bidara atau sidr disebut dalam Al-Quran sebagai tanaman di Surga. Sayangnya, tanaman ini sangat langka. Hanya dapat ditemukan di area pesisir pantai.

Cara membuat sabun dari daun bidara. Setelah dicuci bersih, daun bidara dalam jumlah bilangan ganjil dihaluskan menggunakan blender. Untuk memisahkan ampas dengan air, maka dilakukan proses penyaringan. Proses penyaringan dilakukan hingga sembilan kali. Proses penyaringan untuk menghilangkan getah dan bau yang keluar dari daun bidara.

Hasil penyaringan, kemudian diendapkan selama satu jam. Kemudian proses penyaringan dilakukan lagi. Ini untuk memisahkan ampas yang mengendap. Air dari daun bidara yang sudah disaring bisa dicampur dengan sabun mandi cair.

Campuran sabun mandi dan air daun bidara kemudian diendapkan satu malam. ”Satu ember daun bidara, jumlahnya bisa 1001 lembar untuk menghasilkan 270 sabun mandi herbal kemasan kecil.

Daun bidara tua sangat bagus untuk menjadi bahan pembuat sabun mandi herbal. Karena daun bidara yang masih muda hasilnya kurang bagus, biasanya hasil sabun mandi terasa pekat dan lengket di kulit.

Penggunaan sabun ini seperti sabun mandi pada umumnya.

Untuk info lebih lanjut, hubungi toko Herbal Kelapa Gading.
Wa 08111494599

Pelangi Lestari

Sabtu, 02 Mei 2020

Menghadirkan Sholat Sebagai Kebutuhan Hidup ; Resensi Buku


*Resensi Buku

Judul Buku : "Menghadirkan Sholat Sebagai Kebutuhan Hidup "*

Karya        : Muhammad Luthfi Ghozali
Penerbit   : Abshor, 2017. Semarang
Halaman  : xii + 259. 14x 20
Peresensi : Verri JP
Berat        : 350 gram
Harga       : Rp 75.000,- Belum ongkir
Kondisi    : Baru dari Penerbit langsung.
Perihal     : Agama Islam.
PIC           : 08111494599

Sudah banyak buku yang diterbitkan mengenai tuntunan shalat dilengkapi dengan hikmah yang dikandungnya, namun  buku "Menghadirkan Sholat sebagai Kebutuhan Hidup",  mengupas dari sisi yang berbeda. Yakni, bagaimana layaknya makan dan minum, shalat itu dilaksanakan bagai orang merasa nikmat saat melakukan, bukan setelah melakukannya.

Dalam prakteknya kita selalu terburu-buru saat shalat dan usai sholat hati merasa puas dan plong. Karena kita menganggap sholat adalah kewajiban hidup.

Diatas adalah perbedaan melakukan sholat sebagai kebutuhan hidup dibandingkan sebagai kewajiban hidup.

Saat sholat kita harus senang karena melakukan ibadah sholat itu bagaikan orang bertemu dengan sang kekasih, karena melakukan shalat, adalah perjumpaan dan komunikasi dengan Allah swt yang paling dicintai dan dimuliakan.

Sang penulis bukunya adalah  Muhammad Luthfi Ghozali, berharap bila pembaca  sudah membaca dan mempraktekkan buku tersebut,  diharapkan akan  bisa sholat khusyu (dipaparkan pada bab terakhir) dan bisa mengajarkan anak  dengan menasehatinya secara bathiniah.

Dalam sholat sehari semalamnya  kita mengucapkan "Allahu Akbar" beberapa kali. Secara teori, apa yang dilakukan berulang-ulang bisa membentuk karakter. Jika takbir itu membuahkan karakter dalam jiwa kita, bahwa Allah adalah Dzat yang Besar, tiada kebesaran yang menandingi kebesaran-Nya, maka tentunya yang selain Allah menjadi kecil di dalam hati kita.
Yang selain Allah itu bisa apa saja, misal kebutuhan hidup kita yang mendesak, pemasukan dan pengeluaran yang tidak seimbang, terlebih kalau memikirkan masa depan anak-anak yang kebutuhan hidupnya tidak semakin kecil tapi semakin besar, belum lagi kalau sedang menghadapi masalah hidup yang menghimpit perasaan, semua itu bila dihadapkan Allah yang Besar dalam hati kita, mestinya menjadi kecil.
Tapi kenyataannya tidak demikian, terkadang gara-gara belum bisa membayar kredit motor saja kita jadi pusing tujuh keliling, padahal Allah Maujud di dalam kehidupan kita, Allahu Akbar itu selalu kita lafalkan dengan lisan kita, mengapa kebesaran Allah itu belum mampu menjawab masalah hidup yang sedang kita hadapi?

Masalah hidup itu pasti ada, karena hidup ini memang isinya masalah, namun yang penting adalah bagaimana hati kita menghadapinya. Jika Allah Besar di dalam hati kita seperti "Allahu Akbar" yang setiap saat kita lafalkan dalam sholat kita, tentunya masalah itu menjadi kecil sehingga tidak memberatkan perasaan kita.

Disini kita bisa menemukan benang merahnya, bahwa bukan lisan kita yang salah dalam bertakbir, bukan punggung kita yang salah dalam rukuk dan sujud, bukan kepala kita yang salah saat menoleh ke kanan dan ke kiri dengan berucap salam, namun kita perlu bertanya kepada hati kita, sedang pergi kemana dia saat badan kita menyembah Allah?

Mungkin dia sedang mencari uang di pasar, coba kita bertanya kepadanya. Seandainya kita dikasih uang 100 juta misalnya, tapi kita disuruh rukuk dan sujud kepada pohon beringin tua di alun-alun kota atau disuruh menyembah berhala, kira-kira dia mau tidak menerimanya ?

Bahkan meski dikasih uang satu milyar sekalipun untuk murtad dan meninggalkan aqidah kita, tentunya kita tidak mau menerimanya. Mengapa hati kita suka bepergian kemana-mana saat badan kita menyembah tuhannya ?

Apakah memang ada berhala-berhala yang tersembunyi di dalam hati, sehingga hati kita lalai saat badan kita menghadap kepada-Nya ?

Apabila pertanyaan-pertanyaan di atas mewakili pertanyaan Anda, maka dalam buku "Menghadirkan Shalat sebagai kebutuhan hidup"  tersebut Anda akan menemukan jawabannya.

Ibadah sholat merupakan tolak ukur dari amalan lainnya. Jika sholat rusak maka akan rusak pula  amalan lainnya. Itulah penegasan  Rasulullah Saw dalam salah satu hadisnya yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani.

Buku "Menghadirkan sholat sebagai kebutuhan hidup" adalah merupakan salah satu hikmah Isra' Miraj Nabi Muhammad SAW dalam perspektif ilmu thariqah.

Rasul SAW sendiri bersabda dalam sebuah hadisnya, bahwa  "Shalat adalah mi'rajnya orang mukmin" yaitu naiknya jiwa (mi'raj) meninggalkan ikatan nafsu yang terdapat dalam fisik manusia menuju  ke hadirat Allah Yang Maha Tinggi.

Ibadah shalat menjadikan pelakunya selalu ingat kepada Allah dan terhindar dari perbuatan keji dan munkar. Di dalam beribadah sholat seseorang itu berserah diri sepenuhnya kepada Allah swt, dan dengan berserah diri itu akan terasa ringan dalam menghadapi problema hidup dan kita akan merasa tenang, serta, tenteram, bebas dari keresahan dan kegelisahan. Mungkin itu yang dimaksud sebagai kebutuhan hidup oleh M. Luthfi Ghozali.

Kita patut menyambut gembira terbitnya buku yang disusun  dengan bahasa sederhana, tetapi isinya cukup jelas.

Kepada pembaca diharapkan dapat mengambil inti dari uraian yang cukup panjang sebanyak 260 halaman dalam buku tersebut, bahkan diajarkan bagaimana shalat khusyu, sejak persiapan dari takbir sampai salam, dengan harapan diperoleh manfaat sesuai yang diharapkan penulisnya.

"Sungguh beruntunglah mereka  yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu dalam sholatnya". Q.s. Al Mukminun, 23 ayat 1-2.

Dengan melaksanakan sholat secara khusyu' mudah-mudahan perbedaan pendapat tidak lagi menjadi pemicu permusuhan, akan tetapi menjadi rahmat.

Karena di dalam sholat khusyu Allah akan menyambut dengan gembira dan memberikan ilham yang dibutuhkan sebagai respons diterimanya sholat dan akan menghasilkan ilham ketaqwaan. "inna shalaata tanha 'anil fahsya i wal munkar".

Akhirul kalam,  buku "Menghadirkan Sholat Sebagai Kebutuhan hidup"  mudah-mudahan menjadi amal shaleh bagi penulisnya dan dicatat di sisi Allah Swt untuk memperoleh balasan yang layak. Amin.

Bagi yang berminat untuk membeli buku "Menghadirkan Shalat Sebagai Kebutuhan Hidup" bisa hubungi Sdr. VERRI JP, sekarang juga di  WA NO. 08111494599.

Jumat, 01 Mei 2020

Menggali Kebahagiaan Dari sumbernya; Resensi Buku


Resensi Buku
Judul : Menggali Kebahagiaan Dari Sumbernya.
Mengobati stress dan trauma dengan dzikir dan doa.
Karya : Muhammad Luthfi Ghazali
Peresensi : Verri JP
Penerbit : al Abshor, Semarang, 2017
Halaman :  viii + 178: 14 x20
Kategori: Agama & Kepercayaan
Kondisi : Baru
Berat : 0.25 Kilogram
Harga : Rp 60.000,_ belum ongkir.

https://verijp.blogspot.com/2020/04/menggali-kebahagiaan-dari-sumbernya.html?m=1

Era milenial ditandai dengan dua hal sebagai cirinya. Penggunaan teknologi modern sebagai alat bantu dan berkembangnya ilmu pengetahuan sebagai wujud intelektual manusia. Dengan kedua hal tersebut  generasi  modern semestinya manusia menjadi lebih arif dan bijak. Namun, dalam kenyataannya  banyak manusia yang kwalitasnya lebih rendah dibanding kemajuan berpikir dan teknologi yang dicapainya. Akibatnya ada ketidak seimbangan yang menimbulkan gangguan kejiwaan.

Ketidak berdayaan manusia bermain dalam pentas peradaban modern membuat manusia terperangkap dalam situasi "manusia terpasung" seperti jaman lockdown sekarang ini  karena wabah Cofid 19.  Dada pun terasa sesak.

Sebagai akibat  dari sikap hipokrit yang berkepanjangan ini manusia menjadi stress dan trauma karena psikosomatik.

 *Dzikir dan doa sebagai solusi krisis.*
Krisis keruhanian sebenarnya berkaitan dengan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang salah berakibat logika yang salah dalam merespon realita.

Manusia adalah mahluk yang berpikir dan merasa. Berdoa artinya menghidupkan hubungan rasa antara manusia dengan Tuhan. Kesadaran rasa ini akan menempatkan manusia dalam sistim harmoni sunatullah. Bagi orang yang sudah sampai pada stasiun ridha atau  bermakrifat atau mahabbah tentu tidak terganggu, karena pusat perhatiannya tidak lagi pada yang berubah tapi pada yang Tetap  dan Tidak Berubah, yaitu Allah Swt. Kesadaran rasa berhubungan dengan Allah swt ini akan membuat bashirah terbuka sehingga membuat selalu  ingin dekat dengan Allah Taala.

Kesadaran merasa berhubungan dengan Tuhan itulah yang disebut dzikir.

Dzikir adalah aktivitas mental, bukan aktivitas mulut. Dzikir melalui mulut adalah awal dari dzikir aktivitas mental. Sholat kita dan doa kita, bahkan pekerjaan kita  menurut salah satu riwayat adalah wujud dari  dzikir juga.

Alquran secara jelas memerintahkan kaum beriman agar banyak berdzikir dan bertasbih. QS 3:41. Dengan dzikir yang benar akan memperoleh ketenangan hati Qs 13:28.

Orang berdoa
 *"Robbisy-rohlie shodrie wa yassirlie amrie"*  berarti memohon kepada Allah Swt. diberi kebahagiaan hidup, karena yang dimaksud dada lapang  adalah kebahagiaan, padahal untuk mencapainya tidaklah mudah.

Manusia harus memenuhi syarat-syarat tertentu untuk bahagia. Diantaranya terpenuhinya segala kebutuhan dasar hidupnya, baik yang bersifat jasmani, kejiwaan, sosial dan spritual. Tanpa terpenuhinya kebutuhan dasar tersebut mustahil hati manusia bisa bahagia kecuali dengan mengupayakan melalui sumbernya.

Kebahagiaan bukan dihasilkan dari olah pikiran melainkan kondisi perasaan.

Hatilah yang bisa merasakan bahagia, ketika pikiran sudah tidak terganggu lagi oleh kesibukan dan kegaduhan hidup.

Jadi capaian yang diharapkan dengan berdo'a *"Robbisy-rohlie shodrie wa yassirlie amrie"* adalah kebahagiaan hidup dengan mencari langsung dari sumbernya ketika syarat-syaratnya sedang tidak terpenuhi bagi seseorang karena hidupnya sedang bermasalah, stress atau trauma sehingga dadanya sempit dan lisannya kelu, tidak sanggup berbicara.

Akhirul kalam pada masyarakat modern dzikir dan doa  sangat efektif dalam membuat keseimbangan antara menuruti dinamika kerja yang terus  menantang dan dorongan batin yang merindukan ketentraman spiritual yang membuat dada terasa lapang.

Di atas adalah sekilas kesimpulan dari apa yang dipaparkan pada buku karya  Muhammad Luthfi Ghazali, selain rahasia berlapang dada yang merupakan indikator  adanya hidayah Allah di dalamnya,  dijelaskan secara gamblang  bagaimana pikiran bisa membentuk perasaan, sedangkan perasaan mempengaruhi pikiran, dengan dada lapang menjadikan orang beriman bisa banyak bertasbih dan berdzikir kepada Allah Taala, hati yang sehat, pikiran jadi sehat. Sebagai penutup dijelaskan adab dalam berdoa agar doa makbul.

Penulis merekomendasikan buku ini agar  bisa dibaca sambil mengamalkan dzikir dan mengisi kegiatan stay @t home selama diterapkan  PSBB - Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Untuk order buku "Menggali Kebahagiaan dari Sumbernya, Mengobati Stress dan Trauma dengan Dzikir dan Doa" bisa hubungi sekarang juga :  Verri JP telp/WA no. 08111494599.





*Resensi Buku

Judul Buku : "Thoriqoh sebagai makanan dan obat.
Mengikuti Jalan Guru Mursyid, Menggapai Surga Dunia dan Surga Akherat."*

Karya        : Muhammad Luthfi Ghozali
Penerbit   : Abshor, 2017. Semarang
Halaman  : ix + 186. 14x 20
Peresensi : Verri JP
Berat        : 300 gram
Harga       : Rp 75.000,- Belum ongkir
Kondisi    : Baru dari Penerbit langsung.
Perihal     : Agama Islam.
PIC           : 08111494599

https://verijp.blogspot.com/2020/04/thoriqoh-sebagai-makanan-dan-obat-suatu.html?m=1

Arti kata Thoriqoh menurut bahasa adalah jalan. Maksudnya jalan tertentu yang membuat orang jalan sampai kepada tujuan tertentu.

Perkataan thoriqoh  dalam terminologi tasawuf  menurut Zamakh sari Dhafier, pengarang Tradisi Pesantren adalah "sebagai jalan menuju surga".

Menurut Muhammad Luthfi Ghozali, tujuan orang berthoriqoh itu ada dua sekaligus yaitu untuk mendapatkan surga dunia dan surga akhirat seperti yang ditulis sebagai judul buku ini.

Surga dunia (jamatul ma'rifat) yaitu orang yang mendapat makrifatullah  yaitu  kenal Allah secara persaksian, kenal Sunatullah, yaitu sistem  yang dibangun Allah dalam kehidupan alam semesta. Orang yang mengenal sunatullah, hatinya tidak cenderung kepada gemerlapnya duniawi, meski kehidupannya mengurusi  usaha dunia maka hatinya terjaga dari tipuan kehidupan duniawi. Jasadnya memang di pasar tapi hatinya istiqomah menghadap yang memciptakan kehidupan di pasar, karena hatinya cemerlang rongga dadanya lapang, disinari nur ketuhanan.

Di dalam buku "Thoriqoh sebagai makanan dan obat" bagi penulis resensi buku ini, menarik untuk dikupas.

Pertama, thoriqoh dalam ajaran tasawuf yang umumnya diketahui adalah suatu amaliah yang diberikan oleh Syeikh Mursyid, untuk mendekatkan diri kepada Allah, melalui dzikir dan cara lain yang ditentukan oleh thoriqoh tersebut.

Harun Nasution, seorang  akademisi dan tokoh Islam, menjelaskan ada hal yang prinsipil antara thoriqoh dan  thoriqoh lainnya. Perbedaan yang utama adalah  pada jenis dzikir dan wirid serta tatacara pelaksanaannya jadi wiridlah yang menentukan setiap thoriqoh.

Apa yang ditulis dalam buku-buku thoriqoh sejenisnya biasanya klasik dan baku, karena perkembangan thoriqoh begitu pesat  sejak didirikannya thoriqoh Qadiriyah, yang didirikan oleh Syekh 'Abdul Qadir al Jilani (w 1165).

Kedua, di dalam buku yang saya resensi ini  dijelaskan secara populair mengikuti zaman "now", tanpa melupakan pokok-pokok bahasan klasik seperti tawasul dan Robithoh, tawajjuh/wuquf qolbi dan proses kelahiran ruhani.

Diantaranya dijelaskan  bahwa manusia adalah makhluk lahir batin, jasmani ruhani, bahkan manusia adalah ruh yang dibungkus fisik, bukan sebaliknya, fisik yang dihidupi ruh. Seperti manusia fisik, untuk pertumbuhan dan kesehatan badannya butuh makan, manusia ruh juga demikian. Kalau manusia fisik butuh makanan yang terdiri dari makanan pokok, seperti lauk pauk, ditambah cemilan supaya cepat gemuk, maka manusia ruh juga demikian.

Makanan manusia ruh itu bukan nasi dan lauk pauk, melainkan pahala ibadah, baik ibadah fardhu maupun ibadah sunnah. Adapaun cemilannya adalah dzikir dan wirid-wirid yang diistiqomahkan. Dengan mendapat asupan yang cukup dan seimbang, makanan lahir dan makanan batin, maka kehidupan manusia menjadi seimbang, homeostatis. Dengan kehidupan yang seimbang, berarti manusia bisa menyelaraskan kehidupannya dengan kehidupan alam semesta yang tercipta seimbang. Itulah kehidupan yang paling ideal, kehidupan orang berilmu, beriman, dan bertakwa, untuk mencapainya, orang harus berthoriqoh.

Terakhir, tradisi masyarakat Islam mengenal adanya majlis dzikir, yakni sekumpulan orang yang secara rutin  menyelenggarakan dzikir bersama, dengan frekwensi tertentu.

Pada masyarakat modern, majlis dzikir seperti thoriqoh ini akan sangat efektif  dalam membuat keseimbangan antara menuruti dinamika kerja yang terus menantang dan dorongan bathin  yang merindukan ketentraman spiritual.

Buku ini akan mengajak Anda menyelami samudra dzikir atau tashawuf (aspek bathin dari agama). Pembaca akan diajarkan selangkah demi selangkah dengan bahasa kekinian demi kesadaran akan tujuan hidup yang hakiki. Hidup Anda akan diarahkan untuk kepentingan utama dari hidup itu sendiri, yakni lebih dekat kepada Tuhan sebagai "Asal Sejati" sekaligus "Tujuan Akhir". Mungkin, itulah alasan kenapa judul lengkapnya dipilih " Thoriqoh Sebagai Makanan dan obat. Mengikuti Jalan Mursyid, menggapai sorga dunia dan sorga akhirat".

Akhirul kalam,  buku ini sangat penting dimiliki oleh setiap muslim yang ingin lebih dalam menghayati nilai-nilai keagamaan yang bukan sekedar ritual jasad dan teori keyakinan yang kering secara spiritual. Untuk para praktisi thoriqoh rasanya buku ini adalah buku wajib yang perlu dijadikan koleksi.

Apabila Anda tertarik untuk mendapatkan buku ini, bisa langsung kontak Verri JP,  WA No. 08111494599 sekarang juga..

Senin, 20 April 2020

Cara Membuat Aneka Empon-empon




Cara Membuat empon Empon penangkal Virus Corona

Virus corona covid-19 telah diresmikan oleh WHO pada bulan Maret 2020 menjadi salah satu pandemik membawa kekhawatiran di seluruh penjuru dunia. Seluruh negara mempersiapkan berbagai alternatif pencegahan dan pengobatan baik bagi penyintas maupun warganya yang dinyatakan negatif.

Maka, Pemerintah memberikan beberapa imbauan terkait dengan hal yang harus dilakukan dan tidak dilakukan. Imbauan tersebut antara lain dilakukan untuk mengurangi tingkat penularan virus dengan menjaga jarak melalui interaksi sosial yang pada umumnya dilakukan oleh masyarakat maupun penggerak ekonomi negara.

Secara tidak langsung, Pemerintah memberikan imbauan terkait dengan pencegahan secara eksternal. Namun, bagaimana pencegahan yang dapat dilakukan untuk menangkal virus corona covid-19 tersebut? Anda dapat mencoba salah satu resep minuman tradisional yang disebut dengan empon-empon.

Empon-empon sendiri terdiri dari berbagai bahan yang dapat Anda pilih. Beberapa di antara yakni kunyit, asam, jahe, kencur, temulawak, sereh, dan sebagainya. Berikut merupakan resep beberapa empon-empon, jamu tradisional penangkal virus corona covid-19 yang dapat dipraktikkan di rumah:

1. Beras Kencur

Untuk dapat membantu menangkal virus corona covid-19, Anda dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda dengan mengonsumsi jamu beras kencur. Anda dapat memulai dengan mempersiapkan alat dan bahannya terlebih dahulu. Bahan-bahan yang digunakan yakni kencur, beras, daun pandan, air, gula jawa, garam, dan jeruk nipis secukupnya. Kemudian, alat yang digunakan antara lain pisau, panci, wadah, cobek dan ulekan atau blender, sendok.

Sebelum memasaknya di atas kompor, pastikan beras telah dipersiapkan dengan cara direndam selama semalaman. Selain itu, gula jawa juga telah dipastikan telah disisir terlebih dahulu.

Cara membuat jamu beras kencur yang pertama yaitu rebus air hingga mendidih. Setelah mendidih, masukkan bahan yang dapat mencair terlebih dahulu seperti gula jawa dan garam. Setelah beberapa saat, tambahkan daun pandan agar lebih harum dan sedap. Masak dan aduk bahan-bahan tersebut hingga larut dan merata. Setelah selesai, diamkan beberapa saat.

Sembari Anda mendiamkan rebusan tersebut, haluskan beras dengan diberi sedikit air gula dan garam. Sisihkan ke dalam wadah lain. Setelah itu, haluskan kencur dengan diberi sedikit air gula dan garam secukupnya kemudian campurkan dengan beras yang telah lebih dahulu dihaluskan. Setelah selesai, tuangkan ke dalan wadah menggunakan saringan agar ampas dapat dipisahkan.

Jangan buang ampas yang telah dipisahkan tersebut. Ampas beras dan kencur yang telah dipisahkan kemudian ditambahkan dengan sedikit air gula. Kemudian aduk hingga tercampur rata di dalam suatu wadah lalu saring kembali. Lakukan hingga air gula yang Anda persiapkan habis. Untuk mengurangi rasa pahit, Anda dapat menambahkan air jeruk nipis. Jamu beras kencur Anda siap untuk dikonsumsi.

2. Kunyit Asam

Dilansir pada hellosehat, kunyit asam telah dikenal di masyarakat Jawa sebagai jamu yang dapat meredakan peradangan, mengurangi mual, mengendalikan gula darah, dan lain sebagainya. Dengan begitu, Anda juga dapat memanfaatkan jamu ini sebagai penangkal virus corona covid-19.

Persiapkan bahan dan alatnya terlebih dahulu. Bahan yang diperlukan yakni meliputi kunyit, gula merah atau gula pasir, asam jawa, air, dan garam secukupnya. Cara membuatnya, yang pertama kupas kunyit hingga bersih kemudian cuci dengan menggunakan air.

Langkah selanjutnya yakni tumbuk kasar kunyit yang telah dikupas tersebut. Persiapkan air panas dengan merebusnya di panci bersih yang telah disediakan. Setelah mendidih, masukkan semua bahan lalu tutup panci.

Rebus semua bahan dengan api kecil hingga matang. Tunggu hingga 20 menit. Rasa dapat menyesuaikan dengan selera Anda. Apabila dirasa kurang manis, Anda dapat menambahkan gula. Namun apabila kurang asin, Anda dapat menambahkan garam secukupnya. Setelah selesai dengan rasa, matikan kompor dan tuangkan ke dalam gelas menggunakan saringan. Kunyit asam Anda telah siap untuk disajikan.

3.wedang Teh Jahe;
Teh dan jahe adalah empon-empon yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Tentu saja, untuk menangkal virus corona covid-19, Anda dapat mengonsumsinya. Untuk hasil yang maksimal, jamu empon-empon tersebut dapat dikonsumsi setiap hari pada pagi dan sore.

Untuk membuat wedang teh jahe, persiapkan bahan-bahannya terlebih dahulu seperti air, teh, gula merah, garam, jeruk nipis atau asam jawa, dan jahe secukupnya. Kemudian persiapkan alat-alatnya seperti cobek dan ulekan, panci, dan sendok.

Cara membuatnya yaitu, pertama haluskan bahan-bahan yang telah dipersiapkan. Terpisah, rebus air selama 10 menit lalu masukkan teh. Aduk hingga merata. Kemudian masukkan bahan-bahan yang telah dihaluskan tersebut. Aduk kembali hingga mendidih. Setelah mendidih, matikan kompor. Wedang teh jahe siap untuk disajikan.
Source.merdeka/mutiaanggraini.

4. Tinggal Menuang Air panas.
Apabila ke tiga cara masih dirasa sulit. Cara ke 4 ini cukup mudah diikuti.

Mempertimbangkan kebutuhan masyarakat akan solusi masalah Covid 19 yang belum ada obatnya. Rumah Sehat Thera Afiat menyediakan  herbal wedang empon-empon untuk mencegah Virus Corona yang dikemas secara praktis.

Komposisi :
Jahe, Temulawak, Sereh, Kunyit, dan Kayumanis.

Cara penyajian:
Masukkan semua bahan ke dalam panci atau kwali.
Rebus dengan 4 gelas air sampai mendidih dan siap diminum.

Bahan jamu tersebut bisa diulang selama 3 hari.

https://tokoherbalkelapagading.blogspot.com/2020/03/empon-empon-mencegah-virus-corona.html?m=1

Untuk order/query secara online hubungi :

Verri JP
Rumah Sehat Thera Afiat
Wa 08111494599
Atau 087883171247.

Label
Empon empon Thera Afiat, Empon2 Thera Afiat, Verri JP MA, Thera Afiat, Sarua Permai, Kelapa Gading